suplier cardigan candies

Kamis, 05 April 2018

Pasar Papringan: “Pasar Tani dan Surga Jajanan Tradisional Jawa Tengah”



Setiap desa pasti unik dan memiliki potensi yang menarik. Tidak terkecuali dusun Ngadiprono, Desa Ngadimulyo di Kecamatan Kedu temanggung Jawa Tengah. Desa ini memiliki pasar yang menarik wisatawan baik lokal maupun internasional untuk berkunjung. Namanya Pasar Papringan, selayaknya pasar yaitu tempat bertemunya penjual dan pembeli, ada barang/jasa serta alat tukar yang digunakan untuk bertransaksi. Pasar Papringan Ngadimulyo di kecamatan Kedu, Temanggung, Jawa Tengah. Pasar Papringan atau dalam bahasa Jawa diambil dari kata “pring” yang artinya bambu sehingga pasar Papringan adalah pasar di area kebun bambu. Pasar ini merupakan inisiasi komunitas Mata Air Ngadiprono yang berkolaborasi dan didampingi oleh komunitas @spedagimovement yang tujuan awalnya untuk merevitalisasi desa. Pasar Papringan Ngadimulyo ini mulai dibuka tanggal 14 Mei 2017, yang sebelumnya tahun 2016 telah dibuka di desa Kandangan.  

Sebenarnya tujuan utama inisiasi pasar ini untuk membantu konservasi bambu dengan pendekatan kreatif. FYI, tempat ini dulunya adalah tempat pembuangan sampah. Oleh karena itu, komunitas setempat berhasil menggunakan pendekatan pasar ini guna mewujudkan warga desa yang mampu menjaga kebersihan lingkungan sekitar dan melestarikan tanaman bambu. Kenapa disulap menjadi pasar tani? Mas Imam selaku ketua pengelola pasar mengungkapkan bahwa lebih cocok untuk dibuat pasar karena desa memiliki sumber daya alam yang berlimpah, segala kreatifitas serta hasil karyanya dapat dengan mudah untuk dipasarkan sehingga sebagai ajang pameran karya dan hasil tani. Harapan jangka panjang pengelolaan pasar ini adalah membangun peradaban masyarakat desa yang lebih baik artinya merevitalisasi desa agar kembali lebih mandiri dan terjaga nilai-nilai kearifan lokalnya. 


Ada apa saja di Pasar Papringan?. Selayaknya pasar banyak tersedia berbagai kebutuhan khususnya makanan dan minuman tradisional yang yang menggunakan bahan baku lokal desa setempat. Semua kerinduan kalian akan jajanan tradisional semua tersedia disini. Selain menikmati jajanan tradisonal dibawah rindangnya bambu dan merdunyan suara gendingan gamelan, kalian juga dapat dengan mudah membeli hasil panen tani setempat seperti umbi-umbian, sayuran dan buah-buahan. Ketika anda butuh relaksasi juga tersedia jasa pijat ataupun ingin potong rambut juga ada stand tukang cukurnya. 

Lokasi pasar Papringan tidak hanya arena pasar saja juga menyediakan aula bermain anak tradsional sehingga tetap melestarikan permainan tradisional dan menambah keseruan anak-anak untuk berolah fisik. 

            Bagaimana dengan alat bayarnya? Alat bayar yang berlaku di pasar ini adalah mata uang bambu. Kalian dapat menukar uang rupiah kalian di loket penukaran uang bambu sebelum memasuki lokasi pasar, satu bambu senilai Rp. 2000 ya. Kisaran harga bervariatif tergantung barang dan jasa yang ditawarkan. 

Pasar ini dibuka tiap minggu wage dan minggu pon jam (hari dan penanggalan jawa) atau satu bulan hanya dibuka dua kali saja. Oleh karena itu, untuk update tanggal bukanya pasar dan informasi detail lainnya kalian dapat mengikuti sosial media @pasarpapringan ya. 

            Berikut tips sederhana jika kalian ingin berkunjung ke Pasar Papringan.
1. Cek hari dan tanggal buka pasar papringan di sosial medianya
2. Pastikan kalian memahami jalur/rute jalan ke desa Ngadimulyo di kecamaan Kedu, Temanggung, Jawa Tengah.
3.    Persiapkan kendaraan dan fisik anda dengan baik karena kondisi jalanan ke desa belum begitu mulus tapi tenang anda akan disuguhi view pemandangan sawah dan gunung yang amat cantik.
4.    Datanglah lebih pagi ya. Meskipun dibuka mulai jam 6.00-12.00 namun jika anda kesiangan maka resikonya jajanan atau produk favorit kadang telah habis sebelum pasar bubar
5.    Tukar uang bambu secukupnya karena setalah ditukar uang bambu  maka uang bamboo tersebut tidak dapat dirupiahkan kembali
6.    Mau lebih irit? kalian bisa bawa tas keranjang belanja dari rumah, jika tidak bisa beli tas keranjang bambu untuk mempermudah bawaan belanjakalian
7.    Kalian bisa juga bawa tikar sendiri untuk duduk karena masih keterbatasan fasilitas tempat duduk


Menarik kan…? yuk berkunjung ke Pasar Papringan...




Pasar ini tidak hanya memenuhi keinginan kita untuk sekedar kulineran jajanan tradisional, namun ada nilai yang ingin disampaikan kepada para pengunjung dan warga desanya. Bantu kembalikanlah kemandirian desa dan jaga nilai-nilai budaya dan kearifan lokal desa.